Soto Pekalongan memiliki ciri khas, yaitu menggunakan tauco sebagai bumbunya. Citarasa khas tauco memberi rasa dan aroma kuah soto lebih harum dan lezat. Namun bagi Anda yang kurang menyukai aroma tauco, soto ini tetap harum, gurih dan lezat walaupun bumbu ini dihilangkan.
Bahan:
2 lt air/kaldu daging
400 g daging sapi bagian sandung lamur, potong-potong
150 g daging sapi, potong dadu
60 g babat, potong-potong
60 g paru, potong-potong
2 sdm tauco
2 cm lengkuas, memarkan
2 lembar daun salam
1 sdt gula pasir
2 sdm minyak goreng
1 sdt garam
Haluskan:
6 siung bawang merah
3 siung bawang putih
4 buah cabe merah
5 butir kemiri
½ sdt lada butir
2 cm jahe
Pelengkap:
Soun, seduh air panas
Lontong, potong-potong
Irisan daun bawang dan seledri
Potongan jeruk nipis
Sambal cabai rawit
Cara Membuat:
- Rebus hati, paru dan babat hingga matang. Angkat, potong-potong, sisihkan.
- Didihkan air, masukkan potongan daging, potongan hati, babat dan paru. Masak hingga mendidih.
- Panaskan minyak, tumis semua bumbu halus, tauco, lengkuas, daun salam, gula pasir dan garam. Tuang tumisan bumbu ke dalam rebusan daging. Aduk rata, didihkan kembali hingga daging empuk. Angkat.
- Siapkan mangkuk saji, atur soun, lontong dan irisan daun bawaang-sledri. Tuang kaldu panas beserta isinya. Sajikan panas dengan dilengkapi potongan jeruk nipis dan cambal cabe rawit. Hidangkan segera.
Untuk 6 Porsi
Tip: Jangan menggunakan kaldu/air rebusan jeroan (hati, paru dan babat) untuk kuah soto. Kaldu jeroan akan menghasilkan soto beraroma amis dan terlalu kental/berminyak. Rebus terpisah aneka jeroan dan gunakan kaldu daging untuk kuahnya.
Comments
Post a Comment